dua tahun sudah aku lewat di depannya, mengagumi keindahan dan kesejukan dari hingar bingar keramaian jakarta yang sangat sumpek dan memuakan. hari ini, aku teringat sesuatu hal, akan keajaibannya. dan lagi- lagi aku di beri kesempatan olehnya untuk masih bisa menghirup Udara Ciptaannya. tapi beberapa meter dari tubuh yang utuh ini aku temukan tumpukan mayat yang sudah terbujur kaku, dan aku rasa ini adalah kuasanya untuk menyadarkan kita semua.
"situ gintung menangis", karena jebolnya tanggul yang setiap hari aku lewati dengan damai. bahkan beberapa jam sebelumnya aku sempat menikmati indahnya malam yang gelap tanpa sinar rembulan dan hiasan bintang. "tabahlah manusia yang terkena cobaan, Aku sedang mengujimu!" mungkin itu seru nya. tapi kenapa harus secepat itu, dan kau tidak beri kesempatan pada mereka yang belum merasakan dewasa?! apakah ini juga bentuk kasih sayang mu yang begitu amat dalam. disini Iman kita lah yang di uji, mari kita renungkan bersama, bicara bersama, bercermin bersama, dan bergerak bersama, demi membantu mereka yang telah terkena musibah.
situ gintung, bentuk mu yang seperti Garuda telah berekor dan menelan Saudara ku untuk kembali kepadanya.
mari hentikan kepedihan ini...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar